Kisah inspiratif dibalik laris nya produk minuman kesehatan Pocari Sweat oleh Perusahaan produsen infus di Jepang Otsuka Pharma Pharmaceutical.
Wow Cairan Infus Dijadikan Minuman?
Awal mula Pocari Sweat berasal dari ide yang
nyeleneh gila dan rada sinting. Ya! Bagimana tidak, seorang penanggung jawab pengembangan minuman di pabrik Otsuka Pharmaceutical Jepang bertanya pada Direktur, “Bagaimana jika cairan infus dijadikan minuman?” hehehe.. jelas mlongo pak Direktur, sempet gak percaya juga. “Bukannya cairan infus buat orang sakit ya?” pikir saya waktu itu (maklum belum pernah minum infus :D).
Bukan tanpa alasan timbul pertanyaan luar biasa seperti itu. Sang penanggung jawab sekaligus pemberi ide “minuman cairan infus” yang bernama Rokuro Harima, mendapatkan inspirasi dari pengalaman buruknya di Meksiko. Ketika itu, Harima terserang diare karena buruknya sanitasi air di sana. Rumah sakit tempatnya dirawat tidak memberikan fasilitas memadai, bahkan untuk sekedar cairan infus pun tidak ada. Padahal, cairan infus sangat berguna untuk mengatasi hilangnya cairan tubuh ketika seseorang terkena diare. Seketika itu pula, Harima ingat bahwa ia pernah melihat seorang dokter yang meminum cairan infus setelah lelah melakukan operasi berjam-jam. Ide pun muncul di kepala Harima. Pasti akan berguna jika cairan infus dapat diproduksi menjadi minuman kesehatan yang disukai orang!
Mulailah pikiran gila itu muncul "out of the box bro!"
Kalau aku mana kepikiran ide gila seperti Harima, yang ada
mah sumpah serapah hina tuh rumah sakit hahahahah.. (alhamdulilah sampai sekarang belum pernah rawat inap :D)
Namun, sayang ide tersebut ditolak Akihiko Otsuka, kepala pabrik Otsuka sekaligus cucu dari pendiri Otsuka Group, dia menjawab “Tidak. Mungkin saat ini belum waktunya”.
eits... kisah ini belum selesai bro! lannjuuutttt......
"Ini Saatnya"
Itu merupakan petikan diskusi direktur Akihiko setelah tiga tahun berselang. Pada tahun 1976, Harima dan anak buahnya Takaichi dipanggil menghadap Akihiko Otsuka yang ketika itu telah menjadi Presiden Direktur Otsuka. Ternyata, Otsuka tidak melupakan ide yang pernah disampaikan Harima tentang pengembangan minuman kesehatan. Otsuka lantas meminta Harima dan anak buahnya Takaichi untuk mengembangkannya mulai saat itu juga. Otsuka melihat peluang bahwa saat itu merupakan saat yang paling tepat untuk mengembangkan produk kesehatan.
Ketika itu, di Jepang memang sedang ada trend olahraga jogging. Peralatan olahraga, seperti alat jogging menjadi laris manis terjual. Dan, Otsuka ingin mengambil peluang. Tapi, tidak melalui produk alat olahraga. Otsuka ingin yang berbeda! Maka dibangkitkanlah kembali ide “aneh” yang pernah terlontar 3 tahun lalu. Namun, Otsuka pun tak lupa menaruh batas kewajaran di dalamnya, “Saya ingin minuman tersebut memiliki rasa yang tidak membosankan. Walau diminum tiap hari, tapi tetap terasa enak di tenggorokan”.
Kata Eyang “Thinking out of the box, execute inside the box!”
Gagal? Jangan Menyerah!
Percobaan demi percobaan dilakukan demi mendapatkan rasa yang enak dengan kandungan minuman yang tepat. Sudah lebih dari 1000 jenis minuman yang diuji coba. Bahkan, tiga tahun sudah hampir berlalu (1976-1979) tanpa kemajuan satu langkah pun. Saya pasti sudah mengibarkan bendera putih kalau seperti ini. Tapi, Otsuka dan tim tetap belum menyerah. Seperti berjuangan Einstein ya hehe.. mungkin mereka terinspirasi juga.
Sampai suatu saat yang tidak disengaja, komposisi pas untuk Pocari sedikit demi sedikit mulai ditemukan. Bermula dari ide direktur Otsuka yang mencampurkan minuman racikan Harima dan Takaichi dengan minuman serbuk perisa jeruk yang juga sedang dikembangkan, komposisi Pocari Sweat akhirnya didapatkan. Pocari Sweat pun terlahir!
Luar biasa, bukan! Hampir tiga tahun dengan semangat yang tak kendur!
Mungkin semangat Thomas Alfa Edison telah mereka resapi dengan baik, “I have not failed. I’ve just found 10.000 ways that won’t work.”
Dibenci-benci Dahulu, Disayang-sayang Kemudian
Seperti biasa, ide-ide baru yang unik dan tidak terpikirkan kecuali oleh mereka yang kreatif akan mendapat penolakan terlebih dahulu dari pasar. Demikian pula dengan Pocari Sweat. Bahkan, ide produksi Pocari Sweat pun sempat ditentang oleh pihak direksi. Rasa yang tidak enak membuat mereka menutup mata dari visi lahirnya Pocari Sweat itu sendiri yang ditujukan sebagai minuman kesehatan. Namun, direktur Otsuka tetap pada keputusannya untuk memproduksi massal Pocari dan memasarkannya.
Langsung sukses? Oh tidak. Justru di awal-awal pemasarannya, di tahun 1980, Pocari Sweat mendapatkan respon yang sangat buruk dari orang-orang! Ditolak pengecer, dimaki para pengunjung bazaar, dan lain-lain. Sungguh saat-saat yang berat bagi Pocari Sweat. Hingga mereka merugi sampai Rp. 400 Milliar. Wow! Amazing! Langsung kurus kering deh kalo aku yang ngalamin.
Di saat-saat berat ini lah, direktur Otsuka mengeluarkan keputusan yang mencengangkan. “Tetap produksi Pocari Sweat dan bagikan GRATIS ke orang-orang! Jangan pikirkan dulu angkanya. Kita sedang mencoba menciptakan pasar baru yang belum pernah ada”. Begitulah. Benar-benar ekstrim dan berani mengambil resiko.
Rugi? Secara, kasat mata kita dapat melihat dari angka-angka bahwa Otsuka telah mendapatkan kerugian yang sangat besar. Bayangkan, 30.000.000 kaleng Pocari Sweat dibagikan secara gratis. Dan itu berarti telah membuang-buang 400 miliar rupiah! Tapi ternyata, setahun kemudian, di tahun 1981, penjualan Pocari Sweat melonjak secara drastis. Masyarakat merasakan Pocari Sweat sebagai kebutuhan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Cara pemasaran yang diterapkan Otsuka telah menuai sukses besar. Ia berhasil menanamkan konsep dan rasa dari Pocari Sweat di masyarakat.
“Yang penting sekarang bukan keuntungan, tapi MASA DEPAN. Kalau sekarang menyebarkan benihnya, pasti akan berbuah banyak di kemudian hari,” kata Otsuka.
Dikenal Dunia
Begitulah, kisah kesuksesan Pocari Sweat. Jika dirangkum, dapat kita katakan bahwa kesuksesan Pocari Sweat = kesuksesan kreatifitas dan kerja keras! Sampai saat ini pun, Pocari Sweat masih terus melebarkan sayapnya ke berbagai negara dunia. Melalui metode-metode unik yang membuat konsumennya merasa memiliki ikatan batin sekaligus mencintainya.
Di Indonesia, Pocari membidik momen Ramadhan untuk membagikan sampel minuman secara gratis. Pocari juga menyebarkan sampel minuman tersebut di rumah sakit untuk para penderita demam berdarah. Saat ini, Pocari juga merambah dunia social media dan menyapa penggemarnya juga memanjakannya dengan berbagai aktifitas menarik yang rugi dilewatkan.
Maka sekali lagi saya katakan bahwa kesuksesan Pocari Sweat = kesuksesan kreatifitas dan kerja keras!
Jangan malu untuk menjadi berbeda, jangan malu untuk menjadi kreatif! Tentu saja, jangan lupakan pula kerja keras dan pantang menyerah.
Mari belajar sukses dari Pocari Sweat :)
Dipetik dari: http://lenidisini.wordpress.com/